Paparan.co – Jakarta Timur – Praktik peredaran obat keras jenis tramadol di wilayah Jakarta Timur kembali menjadi sorotan. Ironisnya, muncul dugaan keterlibatan oknum aparat kepolisian yang diduga menerima setoran dari jaringan pengedar obat keras terbatas tersebut.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, oknum polisi tersebut diduga sengaja “memelihara” para pengedar tramadol dengan imbalan setoran rutin agar aktivitas ilegal itu tetap berjalan lancar tanpa hambatan hukum. Praktik kotor ini diduga sudah berlangsung cukup lama dan melibatkan sejumlah titik peredaran tramadol di wilayah Hukum Polres Metro Jakarta Timur.
toko di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, RT.10/RW.1, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, mengakui telah berkoordinasi dengan oknum aparat dengan memberikan Koordinasi rutin hingga membuat peredaran tersebut terstruktur rapi dan terorganisir.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, peredaran tramadol di kawasan tersebut seakan tidak tersentuh hukum. “Kalau enggak ada yang ‘backup’, mana mungkin bisa aman begitu. Katanya sih ada oknum yang terima setoran,” ungkapnya.
Tramadol sendiri merupakan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Namun di lapangan, obat ini dijual bebas dan kerap disalahgunakan oleh kalangan remaja hingga pekerja kasar untuk mendapatkan efek halusinasi dan pereda nyeri berlebih.
Menanggapi isu tersebut, pihak kepolisian dari Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) menyatakan akan melakukan penyelidikan mendalam. “Kami tidak akan mentolerir jika ada anggota yang bermain-main dengan narkotika maupun obat-obatan terlarang. Jika terbukti, sanksinya adalah pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dan proses pidana,” tegas seorang pejabat Propam saat dikonfirmasi.
Masyarakat berharap aparat penegak hukum bersikap tegas, tidak hanya kepada para pengedar, tetapi juga kepada oknum-oknum yang menyalahgunakan wewenang demi kepentingan pribadi. Penindakan yang tegas diharapkan dapat memutus mata rantai peredaran tramadol ilegal yang kian meresahkan.
Tinggalkan Balasan