PAPARAN.CO| Kabupaten Tangerang – Kasus pelecehan seksual Berbuntut panjang santri Putra di pondok Pasantren Qurrotu Nafsin di Kp Cipaeh Solokan Desa Renged Kecamatan Gunung Kaler dalam investigasi lanjutan terungkap fakta benar adanya.
Hal ini di ungkapkan langsung Oleh Pimpinan pengurus Pondok Pasantren Qurrotu Tafsin Ustadz Sidik, Jum’at (24/01/2025).
dalam keterangannya Ustadz Sidik mengatakan, peristiwa berlangsung dalam kurun waktu enam bulan terakhir pelakunya adalah pembimbing sekaligus keamanan di Asrama Putra.
Modusnya adalah membangunkan santri pada saat tidur di sepertiga malam antara jam 1- jam 3 pagi dengan alasan minta tolong untuk di pijatin, setelahnya di Pertunjukan lah adegan vidio porno antara sesama jenis, terang Ustadz Sidik
Lebih lanjut Ustadz Sidik mengatakan, korban ada 10 Orang tujuh hanya di peluk, 2 di raba alat kelamin , satu di oral sampai keluar dan berkali-kali.
“Untuk pelaku sudah kami amankan, sekarang berada di Polsek kresek, insyaallah kami dari pihak pondok dan walimurid aka mengawal kasus ini hingga Selesai” kata ustadz Sidik.
Kedepan akan lebih selektif lagi dalam merekrut pengurus, Seperti surat kelakuan baik, dan referensi terakhir dia mengajar atau dari tempat dia belajar.
selain itu tentunya nya untuk Santri Kami juga akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk memulihkan mental dan psikis Santri, pungkas ustadz Sidik.
Di tempat yang sama kemenag kabupaten Tangerang Bidang Pondok Pasantren Deden,Kasi Kemenag kabupaten mengatakan, Atas arahan atasan kami langsung turun kelokasi, ini sudah termasuk pelanggaran parah dan Kami akan segera memanggil jumat depan pimpinan ponpes QURROTU NAFSIN,” ungkap Deden Kasi pontren.
Lanjut Deden,kerena korbannya hingga 10 orang, Kamis Minggu depan pimpinan dan pengurus pondok pesantren akan kami panggil sedangkan untuk Sanksi dan pencabutan Izin akan kami pelajari, kata Deden singkat.
Hingga berita ini terbit Pihak terkait belum memberikan kejelasan pasti.
Tinggalkan Balasan