Paparan.co – kabupaten Tangerang, mencuat nya kasus sodomi di pondok pesantren QURROTU TAFSIN di kampung Cipaeh, Desa Renged kecamatan kresek,kepala kantor Kemenag kabupaten Tangerang angkat bicara H.A Baijuri S.Pd.I.,M.Si. pada Jumat, (24/1/25).
Ini kata kepala Kemenag kabupaten Tangerang H.A Baijuri S.Pd.I.,M.Si.
“Pak kasi habis jum’at mau ke lokasi Kemenag sudah melakukan pembinaan agar tidak terjadi hal seperti itu, bahkan surat sudah kami layangkan ke semua ponpes, agar tidak terjadi,” paparnya.
Lanjut kepala Kemenag kabupaten Tangerang,
“Bahkan sudah kerjasama dengan DPKA nanti komunikasi saja dgn pak kasi ya,” ujarnya.
Sambung kepala Kemenag kabupaten Tangerang.
“Nanti kami menunggu setelah pak kasi meninjau lokasi dan Tim kami menuju ke sana, Kasi pontren Ya pak, nanti keterangannya dari pak kasi ya,” tutupnya kepala kantor Kemenag kabupaten Tangerang.
Saat di temui di ponpes QURROTU TAFSIN pada Jumat, (24/Januari/25). para korban Sodomi ustadz (IFN) pun, mengakui ke awak media paparan.co ” iya bang kita disini ada beberapa korban,pelaku imingi kita Dengan video dewasa,mau di kocokin ga,ada juga yang di suruh ngemut kemaluan nya bang,” ungkap korban.
Media paparan.co akan terus mengawal kasus ini dengan tuntas dan terang benderang kepada publik karna hal serupa sudah sangat sering terjadi di kalangan dunia pendidikan terutama di ruang lingkup ponpes,jelas kejadian hal memilukan tersebut sangat membuat para orang tua merasa prihatin,dan was-was atas perihal keji tersebut.
Maka dari kejadian ini harus nya sudah menjadi pelajaran di sebelum-sebelumnya bagaimana harus menyaring guru-guru yang benar-benar sehat rohani mau jasmani teruntuk ponpes yang ada di kabupaten Tangerang, tentunya harapan orang tua menuntut ilmu dan mendapatkan ilmu yang berguna untuk bangsa dan berguna bagi banyak orang.bukan malah sebaliknya perbuatan yang tidak terpuji keji.
Kemenag kabupaten Tangerang harus lebih tegas dan pengawasan extra dan memberikan sanksi tegas kepada pondok pesantren QURROTU TAFSIN, biar jadi pelajaran untuk ponpes yang lain nya.agar pemilik ponpes lebih efesien memilih guru-guru yang sehat rohani maupun jasmani.
Hingga berita ini terbit belum ada tindak lanjut dari pihak terkait.
Tinggalkan Balasan